# oleh - oleh mudik

Sebelumnya Minal aidzin wal faidzin teman – teman semua…
Lebaran kali ini papo ambil cuti puanjang, jadi kami sekeluarga bisa mudik ke kampung halaman dengan puas. Ini mudik yang pertama buat mba.Za , tahun lalu kami terpaksa berlebaran di Jakarta karena mba.Za masih terlalu kecil untuk dibawa perjalanan jauh.

14 hari kami di Tulung Agung (TA) dirumah mamo, 4 harinya kami di Malang dirumah papo….kok ga adil gitu..hehehe maklum dikeluarga mamo mba.Za cucu pertama so dipuas – puasin biar uti-nya seneng. Untung paponya perngertian. ...

Oh ya yang baju merah difoto itu Utinya mba Za...mirip ya ma mamo..hehehe

Oleh – oleh mudik yang kami bawa kali ini adalah kebimbangan…
Yah, di Jakarta ini kami adalah keluarga kecil yang masih berstatus kontraktor…kami sedang giat – giatnya mengumpulkan rupiah untuk membeli rumah.
Kedamaian yang ditawarkan kota TA membuat kami bimbang, apakah benar kami mantap tinggal di Jakarta? Kota yang penuh sesak dan macet …

Kami melihat betapa bahagianya mba.Za di TA, banyak teman banyak orang – orang yang sayang sama mba.Za, tiap sore bisa ke alun – alun yang asri, bisa berwisata kuliner setiap hari, mau main ding dong ala mall Jakarta pun sudah banyak disana.dan semua itu bisa ditempuh hanya 1/4jam dari rumah tanpa macet tentunya…Ga kayak di Jakarta yang mau kemana – mana aja harus ditempuh berjam – jam karena macet dan jalan yang berputar - putar.Mau refreshing bukanya seger malah letoy dijalan :( ….Soal pendidikanpun sudah banyak yang bagus di TA. Kami yakin tumbuh kembang mba.Za lebih maksimal di TA.
Tapi masalahnya kan, ladang rizki kami ada di Jakarta..%*&@#$#^%$&&&

Sebelum lebaran kemarin kami dach mantap mo cari rumah, udach survey dari Depok sampai Sawangan Bogor…tapi kini kami bimbang….
Bahkan saat ini si Papo keukeuh ga bakalan beli rumah di Jakarta, Papo mo kumpulin uang sebanyak – banyaknya terus bangun rumah buat mamo ma mba.Za di TA. Buka usaha di TA. Klo usahanya maju papo pulang….

tapi klo ga maju – maju gimana po?

apa kita hidup terpisah terus, cuma ketemu 2 minggu sekali…????

Dengan harga rumah yang jauh dibawah Jakarta mamo yakin dalam beberapa tahun saja kami insyallah dach bisa beli rumah di TA …tapi apa mamo tega biarin papo hidup dikontrakan terus sementara mamo ma mba.Za tinggal dirumah yang gede, hidup enak..
Naluri mamo sebagai istri pingin susah senang ngendampingin papo dimanapun papo berada, tapi naluri mamo sebagai seorang ibu juga pingin ngeliat mba.Za mendapatkan yang terbaik.
Apalagi klo inget keponakan aku Ane ma Fisel, …mereka anak kakak sepupuku yang seorang petinggi BRI di kota Bogor, klo mudik ke TA mereka selalu merengek minta tetep tinggal disana ….mereka lebih senang di TA mereka ga mau balik Jakarta. Padahal di Jakarta mereka serba berkecukupan ….dari lahir udach tinggal dirumah yang gede , kemana – mana naik mobil ga pernah ngrasain kejamnya Jakarta tetep aja mereka pingin tinggal di TA.Terus bagaimana dengan mba Za yang dari lahir kemana – mana naik motor, tinggal dirumah kontrakan…Pasti mba.Za sangat ingin tinggal di TA…
Jadi tambah bingung :(

Yah tau lah, yang pasti seminggu dari balik mudik ini, obrolan kami tak jauh – jauh dari planning gerak an kembali ke desa.
Kemarin waktu di Malang kami sempat ditawarin terjun ke Agrobisnis ma pak leknya papo, mungkin 2 tahun ini mamo akan coba itu dulu…klo sukses ya pulang klo ga yah terpaksa kami harus menikmati hidup di Jakarta…bagaimanapun semua harus tetap disyukuri. Terima kasih ya Allah atas Rahmatmu kepada keluarga kami, semoga jalan tidaknya bisnis yang akan kami mulai bulan depan ini adalah jawaban atas kebimbangan kami untuk menetap dimana? AMIN